Proses pembuatan biji plastik, Banyak orang tidak menyadari bahwa plastik sebenarnya dibuat melalui proses produksi yang rumit. Proses pembuatan biji plastik melibatkan konversi plastik daur ulang atau bahan baku polimer menjadi biji plastik yang dapat digunakan kembali dalam proses produksi plastik. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan plastik.

Proses pembuatan biji plastik

1. Pengumpulan Bahan Baku

Bahan baku untuk pembuatan biji plastik dapat berasal dari limbah plastik daur ulang atau plastik baru yang belum digunakan. Limbah plastik daur ulang biasanya dikumpulkan, dipilah, dan dibersihkan sebelum diproses lebih lanjut. Sedangkan, untuk plastik baru yang belum pernah digunakan dibuat dari Nafta, bahan turunan minyak bumi atau gas alam.

2. Pengolahan Bahan Baku

Bahan baku yang diekstraksi kemudian diolah secara kimia melalui serangkaian reaksi dan proses pengolahan. Salah satu metode yang umum digunakan adalah pemisahan fraksional, di mana komponen bahan baku dipisahkan berdasarkan suhu dan tekanan.

3. Pencacahan

Nah, langkah ketiga hingga kelima hanya berlaku untuk plastik daur ulang, plastik dalam bentuk limbah atau produk sisa dipecah menjadi potongan-potongan lebih kecil melalui mesin pencacah. Pencacahan membantu mempersiapkan plastik untuk proses selanjutnya, yaitu pembersihan dan pemisahan.

4. Pembersihan dan Pemisahan

Plastik yang telah dicacah kemudian melewati tahap pembersihan dan pemisahan. Ini melibatkan penghapusan kontaminan seperti kotoran, tinta, atau bahan lain yang mungkin masih menempel pada plastik. Plastik juga dapat dipisahkan berdasarkan jenisnya, karena beberapa jenis plastik tidak dapat dicampur dalam proses daur ulang.

5. Pelelehan

Potongan-potongan plastik yang telah dibersihkan dan dipisahkan kemudian dilelehkan menjadi bentuk cair. Proses pelelehan ini biasanya dilakukan dalam mesin yang disebut extruder atau pemanas. Pada tahap ini, plastik dicairkan untuk membentuk campuran homogen.

6. Ekstrusi

Plastik yang sudah mencair kemudian diekstrusi melalui cetakan berbentuk pelet atau biji plastik. Cetakan ini dapat memberikan bentuk dan ukuran yang diinginkan untuk biji plastik. Biji plastik ini kemudian dibiarkan untuk mendingin dan mengeras.

7. Pemotongan dan Penyortiran

Biji plastik yang telah mendingin kemudian dipotong menjadi ukuran yang sesuai dan disortir sesuai dengan jenisnya. Proses ini penting untuk memastikan bahwa biji plastik yang dihasilkan bersih dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

8. Pengujian Kualitas

Biji plastik yang dihasilkan biasanya akan melalui pengujian kualitas untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar kualitas yang ditetapkan sebelum digunakan dalam proses produksi plastik.

9. Penyimpanan dan Distribusi

Biji plastik yang telah lulus pengujian kualitas kemudian akan disimpan dalam wadah yang sesuai dan siap untuk didistribusikan ke produsen plastik yang akan menggunakannya dalam produksi produk plastik baru.

Dampak Negatif dari Proses Pembuatan Plastik

Meski plastik sangat bermanfaat untuk kehidupan dan juga industri, namum proses pembuatan plastik memiliki beberapa dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak negatif utama dari proses pembuatan plastik:

Pencemaran Lingkungan:

Proses produksi plastik melibatkan penggunaan bahan kimia beracun seperti toluena, xilena, dan formaldehida. Pencemaran udara, tanah, dan air dapat terjadi selama produksi plastik, yang dapat merusak ekosistem dan berdampak buruk pada kesehatan manusia dan hewan.

Penggunaan Sumber Daya Fossils:

Plastik umumnya dibuat dari minyak bumi dan gas alam, yang merupakan sumber daya fosil yang tidak dapat diperbaharui. Penggunaan besar-besaran sumber daya ini menyebabkan peningkatan tekanan terhadap cadangan minyak bumi dan gas alam.

Emisi Gas Rumah Kaca:

Produksi plastik juga menghasilkan emisi gas rumah kaca, terutama dalam proses pengolahan minyak bumi. Gas-gas seperti karbon dioksida (CO2) dilepaskan ke atmosfer, yang berkontribusi pada perubahan iklim global.

Limah B3:

Proses kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik dapat menghasilkan limbah berbahaya, termasuk limbah beracun dan berbahaya (B3). Pengelolaan dan pembuangan yang tidak benar dari limbah B3 dapat menyebabkan pencemaran tanah dan air serta berdampak negatif pada kesehatan manusia.

Penggunaan Energi Tinggi:

Produksi plastik memerlukan penggunaan energi yang tinggi, terutama dalam proses pelelehan dan pemrosesan bahan baku. Penggunaan energi ini berkontribusi pada penggunaan bahan bakar fosil dan emisi gas rumah kaca.

Penggunaan Air:

Proses produksi plastik juga mengonsumsi air dalam jumlah besar. Pengambilan air dari sumber-sumber air dapat mengganggu ekosistem air dan mengarah pada kelangkaan air di beberapa daerah.

Waste Plastik:

Selain dampak produksi, limbah plastik yang dihasilkan oleh konsumen akhir juga menjadi masalah serius. Plastik sulit terurai di lingkungan dan dapat mencemari lautan, hutan, dan tanah.

Categories: Uncategorized

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *